Kepercayaan diri adalah sikap
positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian
positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan atau situasi yang
dihadapi.
Rasa
percaya diri yang tinggi sebenarnya hanya merujuk pada adanya beberapa aspek
dari kehidupan individu tersebut dimana ia merasa memiliki kompetensi, yakin,
mampu dan percaya bahwa dia bisa, karena didukunng oleh pengalaman potensi
aktual, prestasi serta harapan yang realistik terhadap diri sendiri.
Karakteristik atau ciri-ciri individu yang percaya
diri
Beberapa
ciri-ciri atau karakteristik individu yang mempunyai rasa percayadiri yang
proporsional, diantaranya adalah :
- Percaya
akan kompetensi atau kemampuan diri, hingga tidak membutuhkan pujian,
pengakuan, penerimaan, ataupun rasa hormat orang lain
- Tidak
terdorong untuk menunjukan sikap konformis demi diterima oleh orang lain
atau kelompok
- Berani
menerima dan menghadapi penolakan orang lain- berani menjadi diri sendiri
- Punya
pengendalian diri yang baik (tidak moody dan emosinya stabil)
- Memiliki
internal locus of control (memandang keberhasilan atau kegagalan,
tergantung dari usaha diri sendiri dan tidak mudah menyerah pada nasib
atau keadaan serta tidak tergantung atau mengharapkan bantuan orang lain)
- Mempunyai
cara pandang yang positif terhadap diri sendiri, orang lain, dan situasi
diluar dirinya
- Memiliki
harapan yang realistik terhadap diri sendiri, sehingga ketika harapan itu
tidak terwujud, ia tetap mampu melihat sisi positif diri dan situasi yang
terjadi.
Karakteristik atau ciri-ciri individu yang kurang
percaya diri
Beberapa
ciri-ciri atau karakteristik individu yang kurang mempunyai rasa percaya diri
yang proporsional, diantaranya adalah :
- Berusaha
menunjukan sikap konformis, semata-mata demi mendapatkan pengakuan diri
dan penerimaan kelompok
- Menyimpan
rasa takut atau kekhawatiran terhadap penolakkan
- Sulit
menerima realita diri terlebih menerima kekurangan diri dan memandang
rendah kemampuan diri sendiri- namun dari lain pihak memasang harapan yang
tidak realistik terhadap diri sendiri
- Pesimis,
mudah menilai segala sesuatu dari sisi negatif
- Takut
gagal, sehingga menghndari segala resiko dan tidak berani memasang target
untuk berhasil
- Cenderung
menolak pujian yang ditujukan secara tulus (karena undervalue diri
sendiri)
- Selalu
menepatkan atau memposisikan diri sebagai yang terakhir, karena menilai
dirinya tidak mampu
- Mempunyai
external locus of control (mudah menyerah pada nasib, sangat tergantung
pada keadaan dan pengakuan atau penerimaan serta bantuan orang lain).
Memupuk rasa percaya diri
Untuk
menumbuhkan rasa percaya diri yang proporsional maka individu harus memulai
dari dalam diri sendiri. Hal ini sangat penting mengingat bahwa hanya individu
yang bersangkutan yang dapat mengatasi rasa kurang percaya diri yang sedang
dialaminya. Beberapa saran berikut yang mungkin layak menjadi pertimbangan jika
anda sedang mengalami krisis percaya diri :
- menilai
diri secara obyektif dan jujur
belajar menilai diri secara
obyektif dan jujur. Susunlah daftar “kekayaan” pribadi, seperti prestasi yang
pernah diraih, sifat-sifat positif, poteni diri baik yang sudah diakualisasi
maupun yang belum, keahlian yang dimiliki, serta kesempatan ataupun sarana yang
mendukung kemajuan diri
- beri
penghargaan yang jujur terhadap diri
sadari dan hargailah sekecil
apapun keberhasilan dan potensi yang kita miliki. Ingatlah bahwa semua itu
didapat melalui proses belajar, berevolusi, dan transformasi diri sejak dulu
hingga kini
- positive
thinking
cobalah memrang setiap asumsi,
prasangka atau persepsi negatif yang muncul dalam benak anda
- gunakan
self-affirmtion
untuk memerangi negatif
thinking, gunakan self-affirmation yaitu berupa kata-kata yang membnagkitkan
rasa percaya diri, contohnya:
- saya
pasti bisa !
- saya
bangga pada diri saya sendiri
- sayalah
yang memegang kendali hidup ini
- dll
- berani
mengambil resiko
berdasarkan pemahaman diri
yang obyektif, anda bisa memprediksi resiko setiap tantangan yang dihadapi,
dengan demikian, anda tidak perlu menghindari setiap resiko, melainkan lebih
menggunakan strategi-strategi untuk menghindari, memecahkan ataupun mengatasi
resikonya
- belajar
mensyukuri dan menikmati rahmat tuhan
ada pepatah yang mengatakan
orang yang paling menderita hidupnya adalah orang yang tidak bisa bersyukur
pada tuhan atas apa yang telah diterimanya dalam hidup
oleh sebab itu, belajarlah
bersyukur atas apa pun yang alami dan percayalah bahwa ttuhan pasti
mennginginkan yang terbaik untuk hidup anda
- menetapkan
tujuan yang realistik
anda perlu mengevaluasi
tujuan-tujuan yang anda tetapkan selama ini, dalam arti apakah tujuan tersebut,
sudah realistik atau tidak. Dengan menetapkan tujuan yang lebih realistik, maka
anda akan memudahkan anda dalam mencapai tujuan tersebut. Dengan demekian, anda
akan menjadi lebih percaya diri dalam mengambil langkah, tindak dan keputusan
dalam mencapai masa depan, sambil mencegah terjadinya resiko yang tidak
diinginkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar