Jumat, 09 Maret 2012

KEPERCAYAAN DIRI


Kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapi.
            Rasa percaya diri yang tinggi sebenarnya hanya merujuk pada adanya beberapa aspek dari kehidupan individu tersebut dimana ia merasa memiliki kompetensi, yakin, mampu dan percaya bahwa dia bisa, karena didukunng oleh pengalaman potensi aktual, prestasi serta harapan yang realistik terhadap diri sendiri.

Karakteristik atau ciri-ciri individu yang percaya diri
            Beberapa ciri-ciri atau karakteristik individu yang mempunyai rasa percayadiri yang proporsional, diantaranya adalah :
  • Percaya akan kompetensi atau kemampuan diri, hingga tidak membutuhkan pujian, pengakuan, penerimaan, ataupun rasa hormat orang lain
  • Tidak terdorong untuk menunjukan sikap konformis demi diterima oleh orang lain atau kelompok
  • Berani menerima dan menghadapi penolakan orang lain- berani menjadi diri sendiri
  • Punya pengendalian diri yang baik (tidak moody dan emosinya stabil)
  • Memiliki internal locus of control (memandang keberhasilan atau kegagalan, tergantung dari usaha diri sendiri dan tidak mudah menyerah pada nasib atau keadaan serta tidak tergantung atau mengharapkan bantuan orang lain)
  • Mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri sendiri, orang lain, dan situasi diluar dirinya
  • Memiliki harapan yang realistik terhadap diri sendiri, sehingga ketika harapan itu tidak terwujud, ia tetap mampu melihat sisi positif diri dan situasi yang terjadi.


Karakteristik atau ciri-ciri individu yang kurang percaya diri
            Beberapa ciri-ciri atau karakteristik individu yang kurang mempunyai rasa percaya diri yang proporsional, diantaranya adalah :
  • Berusaha menunjukan sikap konformis, semata-mata demi mendapatkan pengakuan diri dan penerimaan kelompok
  • Menyimpan rasa takut atau kekhawatiran terhadap penolakkan
  • Sulit menerima realita diri terlebih menerima kekurangan diri dan memandang rendah kemampuan diri sendiri- namun dari lain pihak memasang harapan yang tidak realistik terhadap diri sendiri
  • Pesimis, mudah menilai segala sesuatu dari sisi negatif
  • Takut gagal, sehingga menghndari segala resiko dan tidak berani memasang target untuk berhasil
  • Cenderung menolak pujian yang ditujukan secara tulus (karena undervalue diri sendiri)
  • Selalu menepatkan atau memposisikan diri sebagai yang terakhir, karena menilai dirinya tidak mampu
  • Mempunyai external locus of control (mudah menyerah pada nasib, sangat tergantung pada keadaan dan pengakuan atau penerimaan serta bantuan orang lain).

Memupuk rasa percaya diri
            Untuk menumbuhkan rasa percaya diri yang proporsional maka individu harus memulai dari dalam diri sendiri. Hal ini sangat penting mengingat bahwa hanya individu yang bersangkutan yang dapat mengatasi rasa kurang percaya diri yang sedang dialaminya. Beberapa saran berikut yang mungkin layak menjadi pertimbangan jika anda sedang mengalami krisis percaya diri :
  1. menilai diri secara obyektif dan jujur
belajar menilai diri secara obyektif dan jujur. Susunlah daftar “kekayaan” pribadi, seperti prestasi yang pernah diraih, sifat-sifat positif, poteni diri baik yang sudah diakualisasi maupun yang belum, keahlian yang dimiliki, serta kesempatan ataupun sarana yang mendukung kemajuan diri
  1. beri penghargaan yang jujur terhadap diri
sadari dan hargailah sekecil apapun keberhasilan dan potensi yang kita miliki. Ingatlah bahwa semua itu didapat melalui proses belajar, berevolusi, dan transformasi diri sejak dulu hingga kini
  1. positive thinking
cobalah memrang setiap asumsi, prasangka atau persepsi negatif yang muncul dalam benak anda
  1. gunakan self-affirmtion
untuk memerangi negatif thinking, gunakan self-affirmation yaitu berupa kata-kata yang membnagkitkan rasa percaya diri, contohnya:
    • saya pasti bisa !
    • saya bangga pada diri saya sendiri
    • sayalah yang memegang kendali hidup ini
    • dll
  1. berani mengambil resiko
berdasarkan pemahaman diri yang obyektif, anda bisa memprediksi resiko setiap tantangan yang dihadapi, dengan demikian, anda tidak perlu menghindari setiap resiko, melainkan lebih menggunakan strategi-strategi untuk menghindari, memecahkan ataupun mengatasi resikonya
  1. belajar mensyukuri dan menikmati rahmat tuhan
ada pepatah yang mengatakan orang yang paling menderita hidupnya adalah orang yang tidak bisa bersyukur pada tuhan atas apa yang telah diterimanya dalam hidup
oleh sebab itu, belajarlah bersyukur atas apa pun yang alami dan percayalah bahwa ttuhan pasti mennginginkan yang terbaik untuk hidup anda
  1. menetapkan tujuan yang realistik
anda perlu mengevaluasi tujuan-tujuan yang anda tetapkan selama ini, dalam arti apakah tujuan tersebut, sudah realistik atau tidak. Dengan menetapkan tujuan yang lebih realistik, maka anda akan memudahkan anda dalam mencapai tujuan tersebut. Dengan demekian, anda akan menjadi lebih percaya diri dalam mengambil langkah, tindak dan keputusan dalam mencapai masa depan, sambil mencegah terjadinya resiko yang tidak diinginkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar